Melemahnya roda sistem
Melemahnya
roda sistem
Baru- baru
ini komisi III menetapkan capim sebagai pimpinan KPK yang mana, dari semua
pimpinan tersebut tidak ada yg
memiliki pengalaman satupun di bidang nya, namun mereka tetap dipilih, dengan alasan
akan akan ada wajah baru yang bahkan mengambil posisi tersebut, dari orang orang terpilih sama sekali tidak
memiliki rekam jejak yang bagus
terpilihnya mereka semua tidak menunjukkan giat anti korupsi dan mereka setuju dengan
revisi UUD KPK, ini tentu saja
menimbulkan banyak jutaan pertanyaan publik yang mana dari
pembentukan UUD nya saja, ada batas atas
dan bawah, kalau operasi tangkap tangan hanya di
lakukan operasi pilih pilih dan di
batasi bisa saja kpk hanya mengurusi
kasus di atas di atas 50 M dikutip dari
media indonesia, lalu sisanya apakah hanya di biarkan saja, sedangkan
pelaksanaan tuntutan yang hanya dilakukan jaksa itu kurang maksimal dan
terkesan lambat dan tidak jelas karena di kejaksaan proses nya lama, sehingga di serahkan saja kepada substansi yang lebih terfokus supaya di
kerjakan dengan teliti dengan porsi nya masing - masing dan penyadapan harus
seijin ketua terlebih dahulu, kalu izin
berarti kan bukan penyadapan, melainkan
rekaman, kalau kita pahami perkata
seperti ada mengganjal, begitu menurut
pemaparan saya.
Ini tentu
saja ini akan menimbulkan tanda tanya
besar di kening masyarakat luas yang memikirkan bahwa sudah ada niatan
untuk mempermainkan hukum yang mereka buat sendiri, memang negara kita negara hukum tetapi yang
membuatnya pun terkadang mencari celah dari UUD yang mereka buat dan dirasa
tiak cocok dengan nya mungkin bisa di revisi
atau di anti begitu, mereka mengira negara ini warisan nenek
nya bisa
semudah itu, diantaranya mereka setuju dengan surat penghentian
penyidikan (sp3) atau pemberhentian kasus, larangan peyidikan independent serta
pengawasan oleh kpk, dari pernyataan tersebut tentu sudah terlihat, ada upaya pelemahan, dan mereka
buat buat sendiri dengan dalih guna menyelamatkan, para tikus jelek yang
tidak lcu sama skali tingkah nya , bahkan bisa saja membuat jalan untuk dirinya
sendiri sebenarnya kemana arah tujuan
kpk apa karna rakyat kecil yang buta
akan hukum dan politik, bisa di permainkan sesuka hatinya begitu saja, apa ini yang di namakan negara baik dan
demokratis, dan apakah semua harus rusak dulu
dan digantikan oleh generasi yang selanjutnya. yang lebih baik kita semua menunggu
lohh? seiring berjalanya waktu itu akan
datang kita yakin , tetapi sebelum
waktu itu tiba kita semua harus bahu membahu, mewujudkan masyarakat yang bersih.
Apa lagi masa sekarang ini masa nya
revolusi mental, yaitu kita sebagai masyarakat yang cerdas mampu merubah diri
menjadi lebih baik tentu saja selain
dari diri sendiri ada masyarakat sekitar yang membantu kita yaitu para sarjana
sarjana muda yang memiliki bekal ilmu
pengetahuan yang tidak bisa di ragukan
lagi dan sanggup berasing di kancah dunia
menurut bapak pendiri bangsa kita, revolusi mental adalah perubahan mendasar
dalam waktu yang relative singkat, pertanyaanya
apakah mungkin ? tentu saja , ingat
bangsa kita bukan lah bangsa yang bisa di pandang sebelah mata, kita adalah
bangsa yang besar segala kemungkinan
bisa saja terjadi, dan
orang-orang yang kita miliki punya potensi yang lebih besar dari bangsa lain
dengan semboyan yang di tanam kan para
pejuang terdahulu yaitu” merdeka atau
mati “ kalo di terapkan di negara sekarang maju atau terpuruk hanya ada dua
pilihan untuk kita, entah kita ini
sedang kerasukan sesuatu dan belum
tersadar entah sampai kapan, apa harus
di jajah lagi untuk kedua kalinya, tentu
saja kita semua tidak mengharapkan itu , tapi jika kita semua cepat tersadar dari
kerasukan ini, pastilah dengan semangat para pejuang yang ada di dalam darah diri setiap orang untuk mewujudkan Negara
yang solid itu sangat bisa, selanjutnya
semangat nasiaonalisme yang ada harus tetap di jaga dan merasa memiliki cinta terhadap tanah air
kita supaya mendarah mendaging, sampai darah berhenti mengalir.
Kita semua masih menunggu gerak - gerik para pemimpin yang terpilih sekarang apakah mereka sanggup menjalankan tugasnya
dengan baik atau sebaliknya, atau bahkan
akan menjadi sarana dan pelindung bagi mereka yang akan melakukan pengahabiskan
uang rakyat dan membuat Negara dan
masyarakanya miskin, kata bamabang wijayanto, wakil ketua non aktif salah satu draf dalam sebuah pasal revisi menyebutkan bahwa
peran KPK hanya sebatas pencegahan, nah ini yang menjadi masalah, jika di ibaratkan sebuah penyakit itu sudah
terjangkit bahkan sudah stadium akhir, apakah hal tersebut hanya di cegah dan lihat
saja yah mati lah orang itu tidak lama umurnya, yang diperjuangkan saja bisa
tidak selamat apalagi hanya
di lihat saja, sedan kan di dunia nyata atau medis sekalipun
pencegahan itu hanya di lakukan kepada yang belum terinfeksi atau terjangkit, bukan sebaliknya, bagaimana jika diterapkan pada sebuah negara apakah tidak hancur negara ini bila sudah
terjangkit tetapi hanya di cegah. trus
mana bisa pimpinan yang tidak tau apa apa
dipilih, akibat ketidak fahaman
dan tidak tau apa yang harus di perbuat
dari proses terpilihnya anggota KPK yang sekarang
berjalan dengan segala pesimisme berbeda dengan sebelum nya yaitu penuh dengan
optimisme public. namun dilemah kan karna hampir berhasil, menangkap tangan
tangan tidak bertanggung jawab, dan saya
kira hampir brhasil hukum di Negara ini sepertinya sudah kebal bahkan mandul di kalangan orang kuat
berduit dan pejabat. akibatnya di
ibaratkan sebuah pedang itu semakin tajam ke bawah dan semakin tajam menembus
kaum lemah tak berdaya, meskipun dengan bukti yang kuat itu bisa di
revisi dan di ringankan, dan bukan
rahasia umum lagi.
Sepertinya
kita seluruh warga negara ini tidak boleh sepenuhnya menjustifikasi, menyalahkan
para capim kita berprasangka baik
saja semoga apa yang cita -cita kan
terwujud kedepanya dan membawa
perubahan untuk bersama serta di tahun
tahun berikutnta haruslah menjadikan pemimpin yang berfilosuf dan beretika baik seperti yang di kemukakan
plato dan aristotelles.
Melemahnya roda sistem
Reviewed by Unknown
on
15.42
Rating:

Tidak ada komentar: