Melemahnya roda sistem

Melemahnya roda sistem
Baru- baru ini komisi III menetapkan capim sebagai pimpinan KPK yang mana, dari semua pimpinan tersebut  tidak ada yg memiliki  pengalaman satupun di  bidang nya,  namun mereka tetap dipilih, dengan alasan akan akan ada wajah baru yang bahkan mengambil posisi tersebut,  dari orang orang terpilih sama sekali tidak memiliki rekam jejak yang bagus  terpilihnya mereka semua tidak menunjukkan  giat anti korupsi dan mereka setuju dengan revisi UUD KPK,  ini tentu saja   menimbulkan banyak jutaan  pertanyaan publik yang mana  dari pembentukan UUD nya saja,  ada batas atas dan bawah,  kalau operasi tangkap tangan hanya di lakukan  operasi pilih pilih dan di batasi  bisa saja kpk hanya mengurusi kasus di atas  di atas 50 M dikutip dari media indonesia,  lalu sisanya apakah hanya di biarkan saja,  sedangkan  pelaksanaan tuntutan yang hanya dilakukan jaksa itu kurang maksimal dan terkesan lambat dan tidak jelas karena di kejaksaan proses nya lama,  sehingga di serahkan saja kepada  substansi yang lebih terfokus supaya di kerjakan dengan teliti dengan porsi nya masing - masing dan penyadapan harus seijin ketua terlebih dahulu,  kalu izin berarti kan bukan penyadapan,  melainkan rekaman,  kalau kita pahami perkata seperti ada mengganjal,  begitu menurut pemaparan saya.  

http://johnkur.blogspot.com/2016/01/melemahnya-roda-sistem.html


Ini tentu saja  ini akan menimbulkan tanda tanya besar di kening masyarakat luas yang memikirkan bahwa  sudah ada niatan untuk mempermainkan hukum yang mereka buat sendiri,  memang negara kita negara hukum tetapi yang membuatnya pun terkadang mencari celah dari UUD yang mereka buat dan dirasa tiak cocok dengan nya mungkin bisa di revisi  atau di anti  begitu,  mereka mengira negara ini warisan nenek nya  bisa  semudah itu, diantaranya mereka setuju dengan surat penghentian penyidikan (sp3) atau pemberhentian kasus,  larangan peyidikan independent serta pengawasan oleh kpk, dari pernyataan tersebut tentu sudah terlihat,  ada upaya pelemahan,  dan mereka  buat buat sendiri dengan dalih guna menyelamatkan, para tikus jelek yang tidak  lcu sama skali tingkah nya ,  bahkan bisa saja membuat jalan untuk dirinya sendiri sebenarnya  kemana arah tujuan kpk  apa karna rakyat kecil yang buta akan hukum dan politik, bisa di permainkan sesuka hatinya begitu saja,  apa ini yang di namakan negara baik dan demokratis, dan apakah semua harus rusak dulu  dan digantikan oleh generasi yang selanjutnya.  yang  lebih baik kita semua menunggu lohh? seiring berjalanya  waktu itu akan datang  kita yakin ,  tetapi sebelum waktu itu tiba  kita semua  harus  bahu membahu,  mewujudkan masyarakat yang bersih.
 Apa lagi masa sekarang ini  masa nya revolusi mental, yaitu kita sebagai masyarakat yang cerdas mampu merubah diri menjadi lebih baik  tentu saja selain dari diri sendiri ada masyarakat sekitar yang membantu kita yaitu para sarjana sarjana muda  yang memiliki bekal ilmu pengetahuan yang  tidak bisa di ragukan lagi dan sanggup berasing di kancah dunia  menurut bapak pendiri bangsa kita,  revolusi mental adalah perubahan mendasar dalam waktu yang relative singkat,  pertanyaanya apakah mungkin ? tentu saja ,  ingat bangsa kita bukan lah bangsa yang bisa di pandang sebelah mata, kita adalah bangsa yang besar segala kemungkinan  bisa saja terjadi,  dan orang-orang yang kita miliki punya potensi yang lebih besar dari bangsa lain dengan semboyan yang di tanam kan  para pejuang  terdahulu yaitu” merdeka atau mati “ kalo di terapkan di negara sekarang maju atau terpuruk hanya ada dua pilihan untuk kita,   entah kita ini sedang kerasukan sesuatu  dan belum tersadar entah sampai kapan,  apa harus di jajah lagi untuk kedua kalinya,  tentu saja kita semua tidak mengharapkan itu ,  tapi jika kita semua cepat tersadar dari kerasukan ini,  pastilah  dengan semangat para pejuang  yang ada di dalam darah  diri setiap orang untuk mewujudkan Negara yang solid itu sangat bisa,   selanjutnya semangat nasiaonalisme yang ada harus tetap di jaga dan  merasa memiliki cinta terhadap tanah air kita  supaya mendarah mendaging,  sampai darah berhenti mengalir.
            Kita  semua masih menunggu gerak - gerik  para pemimpin yang terpilih sekarang  apakah mereka sanggup menjalankan tugasnya dengan baik atau sebaliknya,  atau bahkan akan menjadi sarana dan pelindung bagi mereka yang akan melakukan pengahabiskan uang  rakyat dan membuat Negara dan masyarakanya miskin,  kata bamabang wijayanto,  wakil ketua non aktif salah satu draf  dalam sebuah pasal revisi menyebutkan bahwa peran KPK hanya sebatas pencegahan,  nah ini yang menjadi masalah,  jika di ibaratkan sebuah penyakit itu sudah terjangkit bahkan sudah stadium akhir,  apakah hal tersebut hanya di cegah dan lihat saja yah mati lah orang itu tidak lama umurnya,  yang diperjuangkan saja  bisa  tidak selamat apalagi hanya  di  lihat saja,   sedan kan di dunia nyata atau medis sekalipun pencegahan itu hanya di lakukan kepada yang belum terinfeksi atau terjangkit,  bukan sebaliknya,  bagaimana jika diterapkan  pada sebuah negara  apakah tidak hancur negara ini bila sudah terjangkit tetapi hanya di cegah.  trus mana bisa pimpinan yang tidak tau apa apa  dipilih, akibat ketidak fahaman  dan tidak tau apa yang harus di perbuat
dari proses terpilihnya anggota KPK yang sekarang berjalan dengan segala pesimisme berbeda dengan sebelum nya yaitu penuh dengan optimisme public. namun dilemah kan karna hampir berhasil, menangkap tangan tangan tidak bertanggung jawab,  dan saya kira hampir brhasil hukum di Negara ini sepertinya sudah  kebal bahkan mandul di kalangan orang kuat berduit dan pejabat. akibatnya  di ibaratkan sebuah pedang itu semakin tajam ke bawah dan semakin tajam menembus kaum lemah  tak berdaya,  meskipun dengan bukti yang kuat itu bisa di revisi dan di ringankan,   dan bukan rahasia umum  lagi.
Sepertinya kita seluruh warga negara ini tidak boleh sepenuhnya menjustifikasi,  menyalahkan  para capim kita  berprasangka baik saja semoga apa yang cita -cita kan  terwujud kedepanya   dan membawa perubahan  untuk bersama serta di tahun tahun berikutnta  haruslah  menjadikan pemimpin yang berfilosuf  dan beretika baik seperti yang di kemukakan plato dan aristotelles.


Melemahnya roda sistem Melemahnya roda sistem Reviewed by Unknown on 15.42 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.